Pages

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI


Kita tentunya masih ingat musibah akibat gelombang Tsunami di daerah Aceh. Suatu berita yang mengejutkan dan terjadi secara tibatiba. Sampai saat ini pun masyarakat di beberapa tempat masihselalu dibayangi dengan ketakutan kalau-kalau gelombang Tsunami muncul kembali. Pemerintah kemudian mengupayakan alat pendeteksi dini (early warning system) agar masyarakat sempat menyelamatkan diri sebelum gelombang itu muncul kembali.
Musibah ini berkaitan dengan gelombang yang ternyata membawa energi dalam jumlah yang sangat besar dan menghancurkan. Untuk kelak dapat mengatasi atau mengurangi kehancuran yang diakibatkan gelombang ini maka anda diajak untuk mempelajari dasar-dasar gelombang. Sumber dari setiap gelombang, apakah gelombang bunyi, gelombang air dan lainnya adalah getaran, sehingga gelombang sering juga dikatakan sebagai getaran yang dirambatkan. Karena itu sebelum mendalami tentang gelombang pembahasan akan diawali dengan pengenalan tentang getaran terlebih dahulu. Tsunami hanyalah salah satu gejala alam yang berkaitan dengan gelombang dan getaran. Teknologi komunikasi yang sudah sedemikian canggihnya saat ini juga berkembang karena orang semakin mengenali sifat-sifat gelombang dan memanfaatkannya hingga berdaya guna. Bila anda kelak bergerak di bidang ini, bab ini dan tentunya beberapa bab lain akan dapat merupakan dasar untuk menapak ke sasaran yang lebih tinggi.

Pra Syarat
Untuk dapat mengerti pembahasan bab ini dengan baik, siswa sebaiknya telah mempelajari dan mengerti tentang masalahan gerakan benda (kecepatan, percepatan) dan terutama gerak benda dengan kecepatan yang tidak konstan. Selain itu siswa diharapkan telah mengerti tentang makna gaya dan kaitannya dengan gerak benda.
Dalam segi matematika, selain aljabar, dan fungsi trigonometri siswa diharapkan telah mengerti tentang makna dari fungsi dua variabel.

Cek Kemampuan
1. Sebuah bandul terdiri dari tali yang panjangnya 50 cm digantungi beban yang massanya 100 gram. Hitunglah frekuensi dan perioda ayunan bandul tersebut. Apakah hasilnya tergantung pada massa
beban yang digantungkan?
2. Sebuah benda bergerak harmonik dengan perioda 0,5 sekon dan amplitudo 6 cm. Pada saat awal, benda ada pada posisi x = 0. Di manakah benda berada setelah 0,8 sekon? Berapa kecepatannya        saat itu?
3. Gelombang transversal merambat dalam dawai dengan kecepatan sebesar 100 m/s. Berapakah kecepatan rambat gelombang transversal bunyi itu bila tegangan dawai digandakan?
4. Sebuah gelombang longitudinal dirambatkan dengan kecepatanrambat 600 m/s. Berapakah panjang gelombangnya bila frekuensi gelombang itu adalah 300 Hz?
5. Sebuah kereta bergerak dengan kecepatan 108 km/jam menuju sebuah stasiun sambil membunyikan sirenenya. Kepala stasiun mendengar bunyi sirene itu dengan frekuensi 1000 Hz. Berapakah sebenarnya frekuensi sirene kereta api itu?

10.1 Hakekat Getaran
Berikut ini adalah contoh-contoh sistem yang melakukan getaran.

A. Sistem pegas-massa
Perhatikan balok bermassa m yang dikaitkan pada ujung pegas yang digantungkan secara vertikal (Gambar 10.1). Bila balok m ditarik ke bawah, kemudian dilepaskan, maka balok tersebut akan melakukan gerakan naik-turun-naik-turun berulang-ulang. Balok dikatakan bergetar.

A. Sistem bandul fisis
Perhatikan sekarang penggaris yang digantungkan pada sebuah paku (Gambar 10.2). Bila penggaris tersebut disimpangkan dari posisi vertikalnya, maka penggaris akan berayun, menyimpang ke kanan dan ke kiri secara berulang-ulang dan penggaris dikatakan bergetar.

Dari dua contoh tadi dapat disimpulkan bahwa getaran adalah suatu gerakan yang khas, yaitu gerakan yang berulang-ulang dan disebut sebagai gerakan periodik. Pada gerakan berulang itu yang dimaksud dengan satu getaran lengkap adalah gerakan dari suatu titik awal kembali ke titik awal tadi. Benda yang bergetar seringkali disebut juga melakukan gerakan harmonis sederhana. Jadi dapat disimpulkan bahw Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak balik yang melewati suatu titik kesetimbangan

Tugas 1
Carilah lagi 2 contoh sistem yang melakukan getaran, dan peragakan getarannya.

10.1.1 Frekuensi Getaran
Salah satu besaran yang sering dipakai untuk menggambarkan karakter sebuah getaran adalah frekuensi. Jumlah pengulangan atau getaran lengkap yang terjadi tiap satuan waktu dinamakan frekuensi
getaran f. Jadi satuan getaran dapat berupa getaran/menit, bahkan getaran/jam. Bila satuan waktunya dinyatakan dalam sekon maka didapatkan satuan getaran/sekon atau sering juga dinamakan siklus/sekon dan 1 getaran/sekon = 1 siklus/sekon = 1Hz (Hertz, mengikuti nama fisikawan Jerman, Heinrich Hertz). Jadi getaran dengan frekuensi 200 Hz menyatakan bahwa dalam satu sekon terjadi 200 getaran lengkap.

Benda yang bergetar dengan frekuensi yang tinggi menandakan bahwa dalam suatu waktu tertentu benda itu melakukan banyak getaran lengkap, sementara getaran dengan frekuensi rendah menandakan
bahwa jumlah getaran lengkap yang terjadi hanya sedikit.

Kegiatan1 (MENGHITUNG FREKUENSI BANDUL SEDERHANA)
- Ikatkanlah penghapus karet pada seutas tali/benang
- Gantungkan ujung tali yang lain pada sebuah gantungan atau paku
- Simpangkan penghapus tersebut sekitar 30 derajat (lihat Gambar 10.3)
- Hitunglah getaran lengkap yang terjadi dalam 1 menit [gunakan jam henti (stopwatch)]
- Berapa Hz frekuensi getaran tadi?
- Ulangi rangkaian kegiatan di atas dengan menggantungkan beban lain. Apakah terjadi perubahan frekuensi?
- Panjangkan tali/benang penggantung menjadi 2 kalinya kemudian ulangi rangkaian kegiatan di atas! Apakah sekarang terjadi perubahan frekuensi?
- Diskusikan hasil yang Anda dapat dalam kelompok
Gambar 10.3 Beban dan tali yang membentuk bandul sederhana
Besar kecilnya frekuensi getaran tergantung dari sistemnya. Pada sistem pegas massa, frekuensi tergantung pada massa balok yang dikaitkan pada pegas (m) dan karakter pegas yang dinyatakan oleh
konstanta pegasnya (k). Pegas yang ”keras” mempunyai konstanta pegas yang besar, sedangkan pegas yang sudah lemas (sudah lama) mempunyai konstanta pegas yang kecil. Nah, pada sistem pegas-massa (lihat Gambar 10.4), frekuensi getaran f adalah:
Image:TI100.JPG
dengan k = konstanta pegas
          m = massa benda yang terikat pada pegas

Tugas 2
1. Carilah dari buku-buku atau internet satuan dari konstanta pegas!
2. Sebuah pegas mempunyai konstanta pegas 15 N/cm, jelaskan apa artinya!
3. Pegas manakah yang lebih ”keras”, pegas A yang mempunyai k = 50 N/cm atau pegas B yang mempunyai k = 5 N/cm? Diskusikan masalah ini dalam kelompok!

Kegiatan 2 (MENENTUKAN KONSTANTA PEGAS)
Bila kita dapat menentukan frekuensi getaran pada sistem pegas massa, maka konstanta pegas dapat dihitung/dicari dengan menggunakan Pers. (10.1).
Jalannya percobaan:
- Berikanlah suatu pengait pada sebuah balok
- Timbang massa balok beserta pengait itu
- Kaitkan balok tadi pada sebuah pegas
- Gantungkan sistem pegas secara vertikal
- Beri simpangan pada balok dengan menarik/menekan balok
- Lepaskan tarikan atau tekanan dan catat dengan stopwatch waktu untuk melakukan 5 getaran lengkap
- Berapa Hz frekuensi yang didapat?
- Gunakan Pers. (10.1) untuk mendapatkan nilai k pegas
- Ulangi langkah-langkah tadi dengan pegas yang sama, namu massa balok yang berbeda; dan simpulkan yang saudara peroleh!
Pada sistem bandul sederhana seperti yang terlihat pada
Gambar 10.5 di bawah ini, frekuensi ayunan adalah:
Image:TI99.JPG
dengan g = percepatan gravitasi
L = panjang tali bandul
                                                                                                                         Gambar 10.5 Bandul sederhana
Tugas 3
Dari data yang Sdr. dapatkan pada Kegiatan (1), dapatkah Sdr. menghitung percepatan gravitasi? Berapa nilai percepatan gravitasi yang Sdr. dapatkan? Bila Sdr mendapatkan nilai yang jauh dari 9, 8
m/s2, perkirakan apa yang menyebabkan hal tersebut?

Contoh Soal 1:
Sebuah balok dikaitkan pada sebuah pegas yang konstanta pegasnya 5 N/cm. Berapakah massa balok yang harus dikaitkan agar sistem bergetar dengan frekuensi 10 Hz?
Penyelesaian:
k = 5 N/cm = 500 N/m
Contoh Soal 2:
Sebuah bola yang massanya 0,1 kg digantungkan pada sebuah tali dan diayunkan. Ternyata dalam waktu 5 menit jumlah ayunan (getaran lengkap) yang terjadi adalah 600 kali. Hitunglah panjang tali tersebut!
10.1.2 Perioda Getaran
Waktu yang dibutuhkan sistem untuk membuat satu getaran lengkap dinamakan waktu perioda atau perioda saja. Dari pengertian ini dan pengertian frekuensi getaran, dengan mudah relasi antara T dan f
dapat dimengerti, yaitu bahwa perioda getaran (T) adalah balikan dari frekuensi getaran, atau dirumuskan
Image:TI107.JPG
Jadi, jika waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu getaran lengkap adalah 0,1 sekon, maka frekuensi getaran itu adalah 1/(0,1) = 10 Hz dan seterusnya.
Telah dijelaskan bahwa frekuensi getaran sangat tergantung pada besaran-besaran sistem. Karena perioda adalah balikan frekuensi, maka jelaslah bahwa perioda getaran juga sangat tergantung pada sistemnya. Pada bandul fisis (misalnya penggaris yang berayun), perioda getarannya ditentukan oleh massa sistem itu, letak titik pusat massanya dan momen inersia benda tersebut (lihat Gambar 10.6).
Image:TI108.JPG
Contoh Soal 3:
Di sebuah peralatan terdapat cakram yang berayun dengan poros P dekat dengan tepi roda cakram tersebut (lihat gambar). Bila massa cakram m adalah 0,2 kg, jari–jarinya R = 10 cm dan momen inersia
cakram terhadap poros P adalahImage:TI110.JPG, hitunglah perioda ayunan cakram tersebut !
Penyelesaian:
Perioda getaran untuk cakram ini dapat dicari dengan menggunakan Pers. (10.4):
Image:TI112.JPG
Massa cakram m = 0,2 kg; percepatan gravitasi g = 10 m/s2; sedangkan d = jarak antara titik putar ke titik pusat massa, yang dalam hal ini adalah R = 0,1 m.
Bila nilai-nilai ini dimasukkan ke dalam Pers. (10.4), maka didapat perioda T = 0,77 sekon

Kegiatan 3 (MENYIMPULKAN BAHWA PERIODA BANDUL TERGANTUNG PADA PANJANG BANDUL DAN TIDAK TERGANTUNG PADA MASSA BEBAN)
- Ikatkanlah penghapus karet pada seutas tali/benang
- Gantungkanlah ujung tali yang lain pada sebuah gantungan atau paku
- Simpangkan penghapus tersebut sekitar 30 derajat
- Catatlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat 10 getaran lengkap
- Berapa perioda getaran tadi?
- Ulangi rangkaian kegiatan di atas dengan menggantungkan beban lain. Apakah terjadi perubahan perioda?
- Panjangkan tali/benang penggantung menjadi 2 kalinya kemudian ulangi rangkaian kegiatan di atas! Apakah sekarang terjadi perubahan perioda?
- Diskusikan hasil yang Anda dapat dalam kelompok!
10.2. Formulasi Getaran
Telah dikemukakan bahwa getaran adalah suatu gerakan bolak-balik.
Karena itu, dapat ditanyakan posisi benda yang bergetar itu tiap saat. Jawaban pertanyaan ini diberikan lewat suatu formulasi getaran. Ini berarti bahwa dari formula matematika itu dapat diketahui posisi
benda yang bergetar saat demi saat.
Formulasi getaran dapat diturunkan lewat berbagai sistem, dan antara lain adalah lewat sistem pegas-massa. Untuk itu perhatikan pegas dan balok bermassa m dalam kedudukan setimbang di atas permukaan licin seperti pada Gambar 10.7. Bila balok massa m ditarik sejauh A dari posisi kesetimbangan O kemudian dilepaskan, maka
balok akan bergerak bolak balik. Dalam sistem pegas-massa di seluruh buku ini selalu diasumsikan bahwa pegas tidak ditarik melampaui batas elastisnya. Ini berarti bahwa bila gaya tarik itu dihilangkan maka pegas akan kembali ke ukurannya semula. (Anda diharapkan masih mengingat Hukum Hooke yang dibahas di bagian elastisitas).
Ketika m berada sejauh x dari O, maka gaya-gaya yang bekerja pada m adalah :
Image:TI114.JPG
dengan k = konstanta pegas (newton/meter) yang menyatakan besarnya gaya yang dibutuhkan untuk tiap pertambahan satu
satuan panjang pegas. Jadi k = 5 N/cm, berarti bahwa untuk menambah panjang pegas dengan 1 cm dibutuhkan gaya 5 newton.
x = simpangan (m), yang dihitung dari titik kesetimbangan O
Tanda (–) timbul karena arahImage:ASF.JPG1selalu berlawanan dengan arah simpanganImage:ASX.JPG.
Image:TI115.JPG

Pada persamaan terakhir ini terdapat besaran percepatan, yang muncul ketika benda bergerak dengan kecepatan v yang tidak konstan (seperti yang terjadi pada getaran), dan kita tentunya masih ingat bahwa percepatan a adalah perubahan kecepatan per satuan waktu. Selanjutnya telah dijelaskan pula di bab tentang gerakan, bahwa kecepatan itu ada bila benda berpindah tempat, atau bila terjadi perubahan posisi x, dan kecepatan dinyatakan sebagai perubahan posisi per satuan waktu. Nah, penelusuran percepatan a, ke kecepatan v dan akhirnya ke posisi x yang dikaitkan dengan waktu t, pada akhirnya akan menghasilkan suatu persamaan matematika, yang dikenal sebagai persamaan diferensial getaran Dengan eksplorasi matematika yang panjang lebar maka didapatkan solusi dari persamaan diferensial getaran tersebut. Solusi itulah yang merupakan formulasi matematika yang dapat menggambarkan posisi dari benda yang bergetar saat demi saat, dan bentuknya adalah:
Image:TI116.JPG
Image:TI117.JPG
Image:TI118.JPG

.Tentukan:
a. amplitudo, perioda, frekuensi dan fasa awal getaran
b. posisi benda pada saat t = 3 sekon
a. Dari persamaan tadi, maka dengan segera dapat ditentukan bahwa :
Amplitudo A = 4 cm
Image:TI119.JPG
Image:TI120.JPG

10.3 Energi Getaran
10.3.1 Hukum Kekekalan Energi
Telah dijelaskan bahwa getaran adalah sebuah gerakan, karena itu pada setiap getaran pasti terkait sejumlah energi yang kita kenal sebagai Energi Kinetik, yaitu energi yang dimiliki benda atau sistem karena keadaannya yang bergerak itu. Kita tentunya masih ingat bahwa energi kinetik adalah:

Image:TI121.JPG

Sebuah benda yang berada di atas sebuah permukaan juga mempunyai energi yang terkait kedudukannya itu, yaitu energi potensial gravitasi. Karena benda mempunyai energi potensial gravitasi
ini, maka ia mendapatkan kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi ketika jatuh. Besarnya energi potensial gravitasi ini adalah:
EP= m g h J (10.9)
dengan : m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = jarak titik pusat massa benda ke acuan nol (m)
Pada benda-benda yang terkait dengan pegas terdapat energi potensial lain yang disebut sebagai energi potensial elastis EP`. Energi potensial elastis ini muncul ketika pegas diregangkan atau dimampatkan. Karena energi potensial elastis inilah, pegas yang diregangkan atau dimampatkan dapat kembali ke kedudukan semula karena kerja yang dilakukan oleh gaya pemulih. Contoh yang jelas
adalah alat penutup pintu yang seringkali ditempelkan pada pintu berkawat anti nyamuk. Detail peralatan itu dapat dilihat pada Gambar 10.8, yaitu peralatan yang bekerja berdasarkan kerja pegas. Ketika
pintu dibuka, pegas yang ada dalam peralatan itu termampatkan sehingga memiliki energi potensial elastis. Ketika pintu dilepas, pegas yang termampatkan tadi meregang kembali untuk berusaha kembali ke ukurannya semula dan mengakibatkan pintu tertutup.

Image:TI122.JPG

Untuk pegas dengan konstanta pegas k N/m, maka ketika ukuran pegas bertambah atau berkurang dengan x , didapat energi potensial elastis
Image:TI123.JPG
Sistem yang bergetar, dengan demikian berpeluang mempunyai ketiga jenis energi tersebut, atau energi total sistem yang bergetar adalah:
Image:TTTT.JPG
Dengan demikian energi total juga dapat ditulis menjadi
Image:TI125.JPG
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa, tanpa adanya gesekan dan kerja dari luar, maka energi awal dan energi akhir total adalah sama. Ini berarti bahwa:
Image:TI127.JPG
Perhatikan sistem getaran pegas-massa dengan pegasnya dalam
posisi horisontal. Pada kasus semacam ini EPawal dan EPakhir adalah
sama karena hawal = hakhir dan biasanya diambil sama dengan nol,
sehingga Pers.(10.13) menjadi:
Image:TI128.JPG
Dengan Pers.(10.14) ini maka distribusi energi dari benda yang bergetar harmonis pada sistem pegas - massa dapat digambarkan seperti pada Tabel 10.1 berikut ini.
Carilah di internet simulasi gambar bandul sederhana yang menunjukkan perubahan energi potensial dan energi kinetisnya dan ceritakan tentang sifat perubahan tersebut dari hasil simulasitersebut!

Contoh Soal 5:
Sebuah bola yang massanya 0,1 kg digantungkan pada sebuah pegas vertikal yang mempunyai konstanta pegas 20 N/m. Bola mula-mula ditopang oleh tangan, sehingga pegas tidak teregang maupun
termampatkan. Tangan dilepas, sehingga bola turun dan pegas teregang.
Bila hambatan udara dapat diabaikan, sejauh apa bola jatuh sebelum dihentikan sesaat oleh pegas?


Karena hambatan udara diabaikan, maka penerapan hukum kekekalan energi pada kasus ini adalah
Image:TI132.JPG
Image:TI133.JPG
Bila pada keadaan akhir bola menyimpang sejauh d dari keadaan awalnya, maka pegas teregang sejauh d, sehingga energi potensial elastisnya adalah
Image:TI134.JPG
Pada keadaan awal, bola berada sejauh d di atas posisi akhirnya, sehingga bila
Image:TI135.JPG
Bola dilepas dari keadaan diam dan pada akhirnya juga berhenti bergerak. Berarti energi kinetik awal dan akhirnya adalah
Image:TI136.JPG
Dengan demikian, hukum kekekalan energi menghasilkan
Image:TI137.JPG
Perhatikan bahwa jarak d ini bukan jarak yang didapat ketika bola sudah tergantung diam setimbang pada pegas.

Kegiatan 4 (UNTUK MEMAHAMI CONTOH SOAL 6)
- ambillah 4 atau 5 buah karet gelang
- ikatlah satu gelang ke gelang yang lainnya, sehingga terbentuk rangkaian yang terdiri dari 4 gelang karet
- gantungkan ujung atas rangkaian gelang ini pada sebuah paku, dan ikatlah sebuah beban yang sudah ditimbang di ujung lainnya
- catat posisi beban ketika gelang karet belum mengalami regangan (di topang dengan tangan)
- lepaskan tangan yang menopang dan catat posisi beban ketika berada pada jarak paling jauh dari posisi setimbangnya (ini adalah jarak d)
- beban akan naik turun beberapa kali
- usahakan untuk mencatat posisi terjauhnya
- dengan menimbang massa beban, dan menggunakan

rumusImage:TTI138.JPG, maka dalam hal ini konstanta pegas gelang karet dapat dihitung
- bandingkanlah nilai d ini dengan do, yaitu posisi beban ketika gelang karet sudah berhenti bergetar naik-turun. Bahas perbedaan antara d dan do

10.3.2 Kecepatan Getaran
Getaran adalah suatu gerakan, karena itu dapat ditanyakan bagaimana sifat gerakan tersebut. Apakah gerakannya berlangsung dengan kecepatan konstan; bila tidak, maka tentunya ada percepatan.
Selanjutnya dapat ditanyakan apakah percepatannya konstan.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan meninjau dari berbagai sudut pandang.
Di subbab ini kecepatan getaran akan dibahas dengan melakukan pendekatan energi. Dengan melakukan pendekatan kekekalan energi, maka kecepatan getaran dengan mudah dapatditentukan, seperti yang akan dibahas berikut ini. Perhatikan kembali sistem pegas-massa yang berada dalam posisi horisontal. Bila getaran ini dimulai dari posisi simpangan maksimum (x = A), atau disebut juga amplitudo simpangan, dan benda semula berada dalam keadaan diam, maka
Image:TI139.JPG
Dari Pers.(10.15) ini dengan mudah kecepatan V dapat ditemukan, yaitu dengan menulis terlebih dahulu:
Image:TI140.JPG
Dengan demikian diperoleh kecepatan getaran,
Image:TI142.JPG
Dengan Pers.(10.16) ini maka kecepatan di setiap titik x dapat ditentukan dengan mudah.
Dari Pers.(10.16) dan Tabel 1.1 di Subbab 10.3.1, dengan segera dapat dimengerti bahwa benda yang bergetar tidak bergerak dengan kecepatan konstan, namun berubah-ubah dari nol di titik-titik simpangan maksimumnya dan mencapai harga maksimum di posisi kesetimbangannya.
Karena benda yang bergetar tidak bergerak dengan kecepatan konstan, maka tentu ada percepatan yang terkait dengan getaran. Untuk mendapatkan percepatan ini, maka lihatlah kembali Pers.(10.5) berikut ini:

Image:ti144.jpg

Pers.(10.18) menggambarkan dengan jelas bahwa percepatan a juga tidak konstan. Tidak konstannya kecepatan maupun percepatan, secara fisik sudah dapat diduga, karena adanya gerakan bolak-balik itu, seperti terlihat pada sistem bandul sederhana dan sistem pegas-massa di Gambar 10.9.

Image:ti145.jpg

Gambar 10.9 Kecepatan dan percepatan tidak konstan pada sistem getaran
Benda berbalik arah, ketika simpangannya maksimum, karena kecepatannya nol. Jadi di sini terlihat bahwa benda yang bergerak (mempunyai kecepatan), tidak bergerak terus ke arah yang sama, namun berbalik karena kecepatannya nol pada saat itu. Berarti kecepatannya makin-lama makin kecil, atau tidak konstan. Pada bagian gerakan yang lain kecepatannya membesar, namun mengecil kembali
sampai nol, kemudian membesar kembali dan peristiwa semacam ini berulang-ulang terus.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa v maks terjadi pada posisi kesetimbangan x= 0. Dari Pers.(10.17) terlihat bahwa percepatan bernilai nol, ketika x= 0 (di posisi kesetimbangannya), sedangkan percepatannya maksimum ketika simpangan getaran mencapai maksimumnya. Amplitudo percepatannya
sendiri bernilaiImage:asao.jpg. Jadi dapat dikatakan bahwa pada sistem yang bergetar, percepatannya selalu sebanding dengan simpangan getaran.

Contoh Soal 6:
Hitunglah kecepatan maksimum getaran sistem pegas-massa, bila massa beban adalah 2 kg sedangkan konstanta pegas dan amplitudo getaran adalah masing-masing 0,5 N/m dan 0,25 m.
Penyelesaian:
Energi total sistem pegas massa adalah
Image:ti146.jpg
Kecepatan maksimum terjadi ketika pegas berada pada posisi kesetimbangan, yaitu x = 0, sehingga pada posisi itu EP = 0.
Dari hukum kekekalan energi, dapat ditulis :
Image:ti147.jpg
Image:ti148.jpg 
Contoh Soal 7:
Sebuah benda yang massanya m = 10 gram diikatkan pada pegas yang mempunyai konstanta pegas k = 40 dyne/cm. Benda ini bergerak di atas permukaan licin dan memulai getarannya dari posisi simpangan maksimumnya. Ketika benda berada pada posisi x = 6 cm, kecepatannya adalah sebesar 4 cm/s. Di manakah posisi benda ini 5 sekon sejak keadaan awal?

Image:ti149.jpg
Misalkan sebagai persamaan getaran diambil bentuk
Image:ti150.jpg
Karena pada saat awal (t = 0), benda berada di posisi simpangan maksimum (x = A), maka dapat ditulis
Image:ti151.jpg
Image:ti152.jpg
Dari kondisi V = 4 m/s ketika benda berada di x = 6 cm, dan dengan menggunakan Pers.(10.16) didapatkan
Image:ti153.jpg
sehingga diperoleh,
Image:ti154.jpg
Dengan demikian, Image:ti155.jpg
Image:ti156.jpg
Jadi pada t = 5 sekon, posisi benda ada di x =–2,63 cm (berarti benda berada 2,63 cm di kiri posisi kesetimbangannya)

10.4 Hakekat Gelombang
10.4.1 Relasi dengan getaran
Kita telah belajar tentang getaran dan beberapa sifatnya. Getaran yang dihasilkan suatu sumber getar, seperti garpu tala, pita suara dan lainlain seringkali dirambatkan lewat medium yang ada di sekitarnya.
Getaran yang diteruskan ini yang disebut sebagai gelombang. Jadi, seperti telah disebutkan di awal bab ini, gelombang pada dasarnya adalah gangguan atau getaran yang dirambatkan. Pada Gambar 10.10 di bawah ini tampak bahwa gelombang yang dihasilkan oleh kapal motor dirambatkan lewat air telaga sehingga mengganggu seorang pemancing.
Dalam hal ini air hanya menjadi medium perantara. Yang merambatbukanlah air, seperti air sungai yang mengalir, tetapi yang dirambatkan adalah gangguannya. Bila gangguannya berupa getaran, maka yang dirambatkan di permukaan air adalah getaran.
Gelombang lain yang juga kita kenal adalah gelombang tali dan gelombang bunyi yang merambat di udara. Pada gelombang tali terlihat deretan lembah-puncak yang merambat di sepanjang tali (lihat Gambar 10.11) karena ujung tali yang digerakkan naik-turun, sedangkan pada gelombang bunyi di udara terjadi pola pemampatan dan peregangan molekul-molekul udara. Pola pemampatan dan peregangan itu juga dapat dilihat pada pegas sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 10.12. Pada dasarnya perambatan gelombang bunyi di udara terbentuk melalui mekanisme yang sama dengan pegas tadi.


Tugas 5
Dari bacaan – bacaan di internet, cobalah anda jelaskan kaitan antara getaran dan gelombang Tsunami!

10.4.2 Energi Gelombang
Ciri kedua dari setiap gelombang adalah bahwa gelombang merambatkan energi. Pada gelombang mekanik, hal ini diperlihatkan ketika energi yang dirambatkan melalui gelombang air mampu memindahkan gabus yang semula terapung tenang di atas permukaan air. Olengnya kapal di laut yang seringkali disebabkan oleh ombak laut membuktikan adanya sejumlah energi yang dibawa oleh gelombang.
Panas matahari yang terasa di bumi kita, juga disebabkan karena gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari merambatkan/meradiasikan energi panas ke bumi. Sementara itu, pemindahan energi melalui gelombang elektromagnetik tanpa disadari, manfaatnya sudah biasa dinikmati dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, seseorang dapat menikmati alunan musik dari
stasiun radio yang jauh letaknya karena adanya gelombang radio yang mengangkut energi bunyi musik itu. Berkat gelombang mikro, seseorang dapat memberi perintah pada para karyawannya dan mengendalikan perusahaannya hanya dari sebuah telepon gengggamnya. Semua cara berkomunikasi ini dapat terlaksana berkat gelombang elektromagnetik, yang dapat mengangkut energi informasi
ke berbagai tempat.

Contoh lain bahwa gelombang membawa sejumlah energi adalah terjadinya kerusakan di mana-mana ketika terjadi gempa. Kekuatan gempa biasanya dinyatakan oleh skala Richter yang diusulkan oleh Charles Richter. Richter mengaitkan kekuatan gempa dengan logaritma (basis 10) amplitudo maksimum suatu getaran yang diukur dalam mikrometer. Amplitudo maksimum itu harus diukur pada
jarak 100 km dari pusat gempa. Jadi misalkan rekaman gempa yang diperoleh dari seismometer yang dipasang 100 km dari pusat gempa menunjukkan amplitudo maksimum 1 mm = 103 �m; maka ini berarti bahwa kekuatan gempa itu (berhubungan dengan energinya) adalah
                               Log (10)3 = 3 skala Richter
Perhatikanlah energi yang terkait dengan kekuatan gempa yang dinyatakan dalam skala Richter dalam Tabel 10.2 berikut ini.
Image:ti159.jpg

Tugas 6
Carilah sekali lagi dari bacaan di internet, berapa skala Richter kekuatan gempa yang mengawali gelombang Tsunami, dan berapa pula energi yang terkait peristiwa ini !

10.4.3 Perambatan dalam medium
Gelombang yang dirambatkan, seringkali membutuhkan mediumperantara. Gelombang bunyi misalnya tidak dapat kita dengar bila tidak ada medium perantara. Demikian pula tanpa adanya tali tidak mungkin merambat gelombang tali. Gelombang tali, gelombang bunyi (mencakup pula gelombang infrasonik dan ultrasonik), gelombang air, dan gelombang seismik, merupakan contoh dari gelombang mekanik, suatu jenis gelombang yang memerlukan media (dalam hal ini tali, molekul udara, dan air) untuk merambat sampai ke tujuannya. Namu tidak semua gelombang membutuhkan medium perantara. Contohnya adalah gelombang elektromagnetik, seperti gelombang radio, gelombang mikro, radar, cahaya tampak, Laser, sinar-X, dan sinar gamma. Gelombang-gelombang ini adalah kelompok gelombang yang dapat merambat walaupun dalam hampa udara. Gelombang elektromagnetik ini dipancarkan ke segala arah oleh medan listrik dan medan magnet berubah, sehingga perambatannya tidak lagi memerlukan media khusus, karena ia dapat melewati ruang hampa sekalipun.
Sebelum teknologi komunikasi berkembang seperti sekarang, para nenek moyang kita telah tahu bahwa getaran merambat lewat tanah, sehingga mereka mengamati derap musuh yang akan menyerang
dengan mendekatkan telinga ke tanah. Dengan melakukan upaya itu mereka dapat mengetahui adanya musuh yang masih berada pada jarak yang sangat jauh sekali. Ini tentunya merupakan perambatan
gelombang yang alami, melewati tanah yang sudah ada. Tentunya di dalam perjalanannya menuju tempat-tempat tertentu terjadi banyak  kehilangan energi, sehingga ketika tiba di tempat tujuannya energi gelombang itu sudah sangat sedikit jumlahnya. Orang sekarang berlomba-lomba mencari bahan/medium perantara yang dapat merambatkan gelombang dengan rugi perambatan yang seminim
mungkin. Serat optik merupakan salah satu jawabannya dan penemuan ini telah mengubah wajah pertelekomunikasian kita, menjadi sedemikian canggihnya.

10.4.4 Gelombang Transversal dan Longitudinal
Berdasarkan arah rambat terhadap arah getar, maka dikenal dua macam gelombang, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegaklurus arah getarnya, sedang pada gelombang longitudinal, arah rambat sama dengan arah getarnya. Dengan slinky, kedua jenis gelombang itu dapat diperagakan (lihat Gambar 10.13). Ketika tangan digerakkan naik turun, maka pada slinky terbentuk gelombang transversal, sementara gelombang longitudinal dihasilkan bila tangan digerakkan maju mundur. Gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang tali dan gelombang mikro adalah contoh gelombang transversal. Gelombang transversal juga merambat dalam
dawai instrumen musik seperti gitar atau piano. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi yang merambat di udara.



Beberapa gelombang tidak merupakan gelombang transversal maupun gelombang longitudinal, contohnya adalah gelombang air. Pada gelombang air, gerak partikel-partikel air tidak tegaklurus maupun
paralel dengan arah rambatnya, artinya pada gelombang air, terdapat komponen transversal maupun longitudinal, karena partikel air di permukaan air bergerak dalam lintasan melingkar seperti terlihat pada Gambar 10.14.


10.5 Kecepatan Rambat Gelombang
Anda tentunya pernah mengamati bahwa ketika kembang api ditembakkan ke atas, maka anda akan melihat kembang api itu terlebih dulu baru mendengar ledakannya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa
gelombang cahaya dirambatkan lebih cepat dibandingkan gelombang bunyi. Kecepatan rambat gelombang tergantung pada jenis gelombang apa yang dirambatkan dan juga tergantung pada karakter medium yang merambatkannya. Gelombang bunyi misalnya, dirambatkan lebih cepat di air dibandingkan di udara. Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dan karakter medium perantaranya akan dijelaskan berikut ini lewat contoh yang paling sederhana, yaitu gelombang tali. Beberapa perhitunan matematis akan dimunculkan di sini sampai terbentuknya persamaan diferensial (mungkin sebagai wacana baru bagi Anda), namun Anda dipersilahkan langsung ke hasil akhirnya bila belum terlampau terampil dengan perhitungan diferensial, yang penting Anda
tidak kehilangan makna fisisnya. Seperti telah dijelaskan, gelombang tali muncul sebagai akibat gangguan pada tali (lihat Gambar 10.15). Sesaat setelah tali diganggu, gaya gangguan ini dirambatkan sepanjang tali. Ini berarti bahwa setiap bagian tali bertindak sebagai penyalur gaya gangguan tadi. Perambatan gaya gangguan ini dapat berlangsung karena pada setiap bagian tali bekerja tegangan tali T yang besarnya sama dengan gaya gangguan tadi tetapi dengan arah yang berlawanan. Tanda panah menunjukkan arah kecepatan partikel tali


Materi Pengayaan
==================================================
Penurunan persamaan gelombang tali dilakukan dengan meninjau bagian tali ketika berada pada keadaan tak setimbang, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.16.
Gaya tegangan tali yang bekerja pada ujung-ujung segmen tali diurai ke arah sumbu y vertikal dan ke arah sumbu x horisontal. Oleh karena bagian tali yang ditinjau ini sangat kecil maka pengaruh gaya gravitasi dapat diabaikan, sedangkan komponen x saling meniadakan.Dengan demikian resultante gaya dalam arah y adalah:

Image:ti163.jpg
Menurut hukum ke II Newton, persamaan gerak elemen tali dm ini adalah
Image:ti164.jpg
Pers.(10.26) menunjukkan bahwa pada tali dengan tegangan yang semakin besar, gelombang akan merambat dengan kecepatan rambat yang semakin besar pula. Sebaliknya semakin besar massa
persatuan panjang tali maka gerak gelombang akan menjadi lambat.

Contoh Soal 8:
Gelombang dirambatkan pada sebuah tali yang tegang. Tegangan tali diberikan dengan cara menggantung sebuah beban bermassa 3 kg pada salah satu ujungnya. Bila panjang tali adalah 2,5 m dan massanya 50 g, carilah kecepatan rambat gelombang transversal lewat tali ini.
Image:ti165.jpg
Seperti telah disebutkan sebelum ini, kecepatan rambat gelombang akan berbeda di medium yang berbeda dan sangat ditentukan oleh karakter medium perantaranya. Kecepatan rambat gelombang longitudinal dalam fluida dipengaruhi oleh modulus Bulk B, serta rapat massa Image:askotak.jpg dan hubungannya adalah:
Image:ti166.jpg
dengan B: modulus Bulk (N/m2)
Image:askotak.jpg: rapat massa fluida (kg/m3)
Bila gelombang longitudinal itu merambat di zat padat, maka cepat rambat gelombang adalah:
Image:ti167.jpg
dengan E : modulus Young ( N/m2)
Image:askotak.jpg: rapat massa zat padat ( kg/m3)
Contoh Soal 9:
Bandingkan nilai kecepatan gelombang longitudinal di sepanjang batang baja dan aluminium. Modulus Young baja dan aluminium masing-masing adalah 2,2 x 1010 N/m2 dan 6,9 x 1010 N/m2 , sedangkan rapat massa kedua logam masing-masing adalah
7,83 x 103 kg /m3 dan 2,7 x 103 kg /m.
Image:ti168.jpg
Tampak bahwa kecepatan gelombang longitudinal di dalam baja lebih besar daripada di dalam aluminium.
10.6 Persamaan Gelombang
Ketika membahas kecepatan rapat gelombang tali, telah didapatkan persamaan gelombang yang berbentuk persamaan diferensial
Image:ti169.jpg
Persamaan diferensial ini adalah bentuk umum dari semua gelombang, baik gelombang transversal maupun gelombang longitudinal. Solusi dari persamaan diferensial ini dinamakan persamaan atau fungsi gelombang, yang bentuknya
Image:ti170.jpg
k: bilangan gelombang = Image:ti171.jpg
x: posisi di dalam medium
Tanda (+) digunakan untuk gelombang yang merambat ke arah sumbu X negatif, sedangkan tanda (-) digunakan untuk gelombang yang merambat ke arah sumbu X positif. Karena panjang gelombang (jarak antara dua titik berturutan dengan
Image:ti172.jpg
Perbedaan persamaan gelombang dengan persamaan getaran adalah bahwa bila persamaan getaran hanya merupakan fungsi dari waktu t saja, maka persamaan gelombang adalah fungsi dari waktu t
dan posisi x.

Contoh Soal 10:
Sebuah gelombang merambat dengan amplitudo 5 cm dan frekuensi 100 Hz. Bila cepat rambat gelombang adalah 10 m/s, maka hitunglah simpangan sebuah titik yang berada pada jarak 2 m dan sumber
gelombang tersebut pada setelah sumber bergetar 50 sekon!

Penyelesaian:
Simpangan pada sebuah titik yang dirambati gelombang dapat dicari dari Pers.(10.31), yaitu,
Image:ti173.jpg
Bila dianggap bahwa gelombang itu merambat dari sumber ke arah kanan, maka
Image:ti174.jpg
Contoh Soal 11:
Sebuah gelombang merambat ke arah sumbu X negatif dengan amplitudo 3 cm, cepat rambat 50 m/s dan frekuensi 30 Hz. Berapakah beda fasa antara dua titik di sumbu X yang berjarak pisah 5 m?
Image:ti175.jpg
10.7 Gelombang Bunyi
10.7.1 Hakekat Bunyi


Bunyi adalah energi yang dirambatkan dalam bentuk gelombang, yang dapat menyebabkan sensasi aural, artinya gelombang bunyi dapat kita dengar. Ada banyak sekali bunyi di sekitar kita, dan ini patut disyukuri.
Dapatkah Anda bayangkan andai tidak ada bunyi samasekali di sekitar kita? Perhatikan ketika Anda berjalan – jalan di taman. Anda dapat mendengar burung berkicau, anjing menggonggong dan masih banyak bunyi-bunyian lain. Di tempat yang gelap pun Anda masih dapat mendengarkan dentang lonceng, atau suara kendaraan di jalan. Alatalat musik, juga menghasilkan bunyi, bunyi yang indah, dan salah satu di antaranya adalah drum yang dipukul (lihat Gambar 10.17). Tampak dari gambar bahwa bunyi dimulai dari getaran drum ketika ia dipukul.
Selanjutnya getaran itu dirambatkan dan menghasilkan gelombang, dan karena dapat didengar manusia maka ia disebut gelombang bunyi. Jadi setiap kali Anda mendengar bunyi pasti entah di mana ada sesuatu yang bergetar sebagai sumber bunyi tersebut. Perhatikan Tabel 10.3 yang menggambarkan berbagai sumber bunyi.

Tugas 7
Carilah paling sedikit 5 buah bunyi di sekitar Anda dan sebutkan sumber getarannya
Tabel 10.3 Sumber bunyi dan bunyi yang dihasilkan

                                                                                   SUMBER-SUMBER BUNYI
                                                                           BUNYI                  SUMBER GETARAN
                                                                           Biola                      Dawai
                                                                           Suara Drum            Membran drum
                                                                           Suara orang            Pita suara
                                                                           Ketukan pintu          Daun pintu
                                                                           Deruman mobil        Mesin mobil

Tugas 8
Tadi kita telah berbicara tentang bunyi yang dirambatkan lewat udara.
Tugas Anda adalah menyelidiki apakah bunyi dapat dirambatkan lewat zat padat. Carilah contoh-contoh yang menopang jawaban Anda.

Kegiatan 5
- Letakkanlah gelas yang berisi air di atas meja datar dan tunggu hingga air tidak bergerak (lihat Gambar 10.18)
- Sediakan sebuah garpu tala
- Ketukkanlah garpu tala tersebut di meja, kemudian celupkan garputala yang bergetar itu ke dalam air
- Apa yang Anda lihat di air?
- Apakah anda mendengar bunyi ketika garpu tala diketukkan di meja?
- Apakah Anda mendengar bunyi ketika garputala yang bergetar itu dimasukkan dalam air?


10.7.2 Perambatan Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi yang dirambatkan di udara menghasilkan pemampatan dan peregangan (lihat Gambar 10.19), dan pemampatan serta peregangan ini dirambatkan. Jadi gelombang bunyi yang merambat di udara termasuk gelombang longitudinal, karena arah rambatnya sama dengan arah perapatan dan peregangan.


Gelombang bunyi membutuhkan medium untuk merambatkan gelombang bunyi. Ia tidak seperti gelombang elektromagnet yang dapat merambat di ruang hampa. Karena itu para astronaut tidak dapat
menggunakan bunyi untuk berkomunikasi di bulan. Di bulan tidak ada udara, sehingga tidak ada bunyi di sana. (lihat Gambar 10.20)


Perambatan gelombang menjadi sarana dari binatang-binatang untuk berkomunikasi. Kelelawar misalnya menggunakan bunyi ultra untuk mengetahui letak mangsa yang mau ditangkapnya (lihat Gambar10.21).


Gelombang bunyi tidak hanya merambat di udara tetapi dapat juga merambat di zat cair maupun zat padat. Lumba-lumba dan ikan paus misalnya, dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui bunyi
yang dirambatkan di air (lihat Gambar 10.22). Bunyi yang dihasilkan lumba-lumba berkisar dari 250 Hz sampai 150.000 Hz. Diduga bahwa lumba-lumba mempunyai bahasa di antara mereka seperti halnya manusia.


Bunyi merambat lebih cepat di air dibandingkan di udara.
Gelombang bunyi juga merambat lebih cepat di zat padat. Bukti bahwa gelombang bunyi merambat lewat zat padat dapat dibuktikan kalau telinga ditempelkan di dinding pemisah antara dua kamar. Bukankah bunyi-bunyi yang ada di ruang sebelah dapat didengar? Jadi gelombang bunyi merambat di zat cair, gas dan zat padat, namun dengan kecepatan rambat yang berbeda. Kecepatan rambat bunyi di udara adalah 346 m/s (jauh lebih kecil dari kecepatan rambat cahaya; itulah sebabnya ketika terjadi badai, kilat akan terlihat terlebih dahulu sebelum suara guruh/petir terdengar), sedangkan di air kecepatan rambatnya 1498 m/s. Di zat padat kecepatan rambatnya tergantung pada jenis zat padatnya. Dalam baja kecepatannya 5200 m/s, di karet hanya 60 m/s, sedangkan di kayu 1850 m/s.
Beberapa pesawat jet dapat bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi, yaitu dua atau tiga kali lebih cepat dibandingkan kecepatan rambat bunyi. Kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan bunyi ini dinamakan supersonik. Bila pesawat bergerak dengan kecepatan supersonik, maka ia bergerak lebih cepat dari bunyi yang dihasilkan mesinnya. Bila sebuah pesawat supersonik ini lewat di atas Anda, maka pesawat itu sudah akan berada cukup jauh sebelum bunyi pesawatnya terdengar. Glamorous Glennis yang dipiloti oleh Chuck Yeager, adalah pesawat pertama yang bergerak dengan kecepatan yang melebihi kecepatan rambat bunyi. Gerakan pesawat yang melampaui kecepatan rambat bunyi akan menimbulkan bunyi yang sangat keras yang disebut sebagai sonic boom.



Kecepatan rambat bunyi di udara yang besarnya 346m/s dinamakan 1 Mach. Pada 14 Oktober, 1947 itulah Chuck Yeager menerbangkan pesawat dengan kecepatan yang lebih dari 1 Mach.
Dengan berkembangnya teknologi, sekarang pesawat supersonik sudah dapat terbang dengan kecepatan 2 Mach bahkan sampai 3 Mach. Contohnya adalah pesawat Concorde (lihat Gambar 10.23) yang
menyeberangi Lautan Atlantic dalam waktu yang sangat singkat. Satusatunya kerugian dari pesawat supersonik adalah sonic boom yang dihasilkannya. Sonic boom itu sedemikian kerasnya hingga dapat memecahkan jendela bahkan dapat menjatuhkan pigura-pigura yang digantungkan di dinding. Karena itulah pesawat supersonik tidak diperkenankan terbang di atas daerah yang banyak penduduknya.

10.7.3 Intensitas Bunyi
Telah dijelaskan bahwa bunyi adalah energi yang dirambatkan dalam bentuk gelombang. Banyak sedikitnya energi bunyi yang diterima di suatu tempat dinyatakan melalui besaran intensitas bunyi, I. Intensitas bunyi I adalah energi yang dirambatkan tiap sekon melalui satu satuan luasan yang tegaklurus arah rambat gelombang bunyi itu. Karena energi per satuan waktu menyatakan daya, maka intensitas dapat juga dikatakan sebagai daya yang menembus tiap satuan luasan yang tegaklurus arah rambat gelombvang bunyi itu. Dalam bentuk matematika hubungan itu dituliskan sebagai:

Image:ti183.jpg

dengan: P = daya bunyi (watt)
A = luas bidang yang ditembus tegaklurus oleh gelombang bunyi (m2)
Bila sumber bunyi berbentuk sumber titik (dimensi sumber kecil), maka bunyi akan disebarkan ke segala arah dengan cara yang sama. Dalam hal ini maka muka gelombangnya akan berbentuk bola,
dan gelombang ini dinamakan gelombang sferis. Pada gelombang sferis intensitas bunyi di suatu titik pada jarak r dari sumber tersebut adalah:

Image:ti184.jpg

dengan: P = daya bunyi (watt)
            r = jarak dari sumber bunyi ke pendengar/titik ukur (m)
Pers.(10.33) ini menunjukkan bahwa di sebuah lapangan terbuka, kita makin sulit mendengar suatu bunyi ( I kecil ), semakin jauh kita berada dari sumber bunyi itu ( r besar ). Intensitas bunyi 1000 Hz terendah yang dapat didengar
manusia (ambang pendengaran) pada umumnya adalah 10 -12 watt/m2, sedangkan intensitas bunyi yang mulai menimbulkan rasa sakit pada telinga manusia adalah 1 watt/m2. Tampak di sini bahwa ada rentang intensitas yang sangat lebar yang dapat didengar manusia. Karena itu dimunculkan besaran baru yang disebut Taraf Intensitas (TI) untuk memampatkan rentang yang lebar itu, yaitu dengan mengambil skala logaritmis. Taraf Intensitas bersatuan dB (desibel) dan didefinisikan sebagai:
Image:ti185.jpg
Taraf Intensitas beberapa bunyi yang ada di sekitar kehidupan kita dapat dilihat di Tabel 10.4 berikut ini.

Image:ti186.jpg

Contoh Soal 12:
Intensitas gelombang bunyi terlemah berfrekuensi 1000 Hz yang dapat didengar manusia pada umumnya adalah 10-12 watt/m2. Berapakah
Taraf Intensitasnya?
Image:ti187.jpg
Dari contoh soal ini dapat dibayangkan yang dinamakan Taraf Intensitas 0 dB.

Contoh Soal 13:
Sebuah speaker A menghasilkan TI = 70 dB di suatu titik P yang berada pada jarak 3 m dari speaker A itu. Speaker B berada pada jarak 5 m dari titik P, dan menghasilkan TI = 75 dB di P. Berapakah TI yang ditangkap di titik P, bila kedua speaker itu berbunyi secara serentak?

Image:ti188.jpg

10.8 Efek Doppler
Ketika sedang menunggu kereta api melintasi suatu persimpangan, Anda tentunya pernah mendengar bahwa pluit yang dibunyikan kereta api itu terdengar makin lama makin tinggi ketika kereta api itu mendekat namun frekuensinya terdengar semakin rendah ketika kereta api itu telah melewati Anda dan menjauh (lihat Gambar 10.24). Jadi Anda mendengar peluit itu seakan – akan melagukan suatu
musik dengan nada yang semula makin lama makin tinggi, namun kemudian menjadi rendah kembali. Apakah ini terjadi karena operator kereta api memijat tombol nada-nada yang berbeda saat itu ? Ternyata tidak. Apa yang Anda dengar itu terjadi karena gejala yang dikenal sebagai Efek Doppler, untuk menghormati seorang Australia bernama, Christian Andreas Doppler (1803-1855), yang pertama kali mengamati gejala ini.
Efek Doppler adalah suatu gejala berubahnya frekuensi yang didengar seseorang karena sumber bunyi relatif bergerak terhadap pendengarnya. Sumber bunyi yang relatif bergerak terhadap pendengarnya, dapat berarti bahwa sumber bunyi diam dan pendengar mendekat atau menjauhi sumber, namun dapat juga pendengarnya yang diam sementara sumber bunyi yang bergerak mendekati atau menjauhi pendengar, bahkan dapat juga kedua-duanya dalam keadaan bergerak.
Terjadinya efek Doppler tidak hanya dapat didengar tetapi juga dapat dilihat. Ingatlah kembali bahwa frekuensi gelombang menggambarkan jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktunya. Coba ingat-ingatlah ketika Anda sedang memancing di sebuah danau (lihat Gambar 10.25). Ketika perahu motor mendekati Anda, jumlah gelombang yang yang menumbuk ”dermaga” tempat
Anda berada, semakin banyak, namun begitu perahu motor itu melewati Anda, jumlah gelombang yang menumbuk dermaga itu menjadi semakin sedikit.

                                                                                         Gambar 10.25 Frekuensi gelombang yang berubah ketika perahu melewati
                                                                                                             Pemancing (diambil dari Stanley Wolfe, 2003 )

Kembali ke efek Doppler yang berhubungan dengan bunyi.
Frekuensi yang dipancarkan peluit kereta api sebenarnya tidak berubah. Yang berubah adalah frekuensi yang terdengar, dan kita katakan bahwa frekuensi sumber bunyi itu seakan-akan berubah, namun sekali lagi, frekuensi sumber bunyi tidak berubah. Hubungan antara frekuensi yang terdengar dan frekuensi bunyi sesungguhnya tergantung pada kecepatan gerak sumber bunyi maupun kecepatan gerak pendengar. Hubungan itu dinyatakan oleh Pers (10.35) berikut ini:

Image:ti191.jpg

Contoh Soal 14:
Sebuah mobil bergerak menjauhi pendengar dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan klaksonnya yang berfrekuensi 200 Hz. Bila kecepatan rambat bunyi adalah 340 m/s, hitunglah frekuensi yang
ditangkap pendengar itu yang sedang tidak bergerak!
Image:ti192.jpg
Jadi frekuensi yang ditangkap pendengar adalah 188,9 Hz.

Contoh Soal 15:
Sumber bunyi yang memancarkan bunyi dengan panjang gelombang 10 cm bergerak dengan kecepatan 60 m/s menjauhi pendengar yang juga sedang bergerak dalam arah yang berlawanan dengan kecepatan 40 m/s.
Hitunglah frekuensi yang ditangkap pendengar, bila kecepatan rambat bunyi adalah 340 m/s!

Image:ti193.jpg

10.9 Rangkuman
• Getaran adalah gerakan yang berulang-ulang atau gerakan bolak-balik melewati suatu titik kesetimbangan
• Beberapa sistem getaran yang dibahas adalah sistem pegasmassa, bandul sederhana dan bandul fisis
• Besaran yang penting pada getaran adalah frekuensi, perioda, simpangan, amplitudo, kecepatan, percepatan dan energi
• Bila energi getaran dirambatkan maka diperoleh gelombang
• Berdasarkan arah getar relatif terhadap arah rambatnya, dikenal gelombang transversal dan gelombang longitudinal
• Pada umumnya gelombang yang dirambatkan membutuhkan medium perantara, kecuali gelombang elektromagnetik yang dapat merambat di ruang hampa
• Kecepatan rambat gelombang tergantung pada jenis gelombang yang dirambatkan dan karakteristik medium perantaranya
• Gelombang bunyi adalah gelombang yang dapat didengar dan di udara dirambatkan sebagai gelombang longitudinal
• Di ruang hampa gelombang bunyi tidak dapat didengar
• Keras lemahnya bunyi ditentukan oleh intensitas bunyi atau Taraf Intensitasnya. Makin jauh pendengar dari sumber bunyi, makin lemah bunyi yang didengar
• Efek Doppler adalah gejala berubahnya frekuensi yang didengar seseorang karena sumber bunyi bergerak relatif terhadap pendengar

10.10 Soal / Uji Kompetensi
1. Perhatikan dua buah bandul sederhana dengan panjang tali yang berbeda. Jelaskan, mengapa bandul dengan tali yang pendek bergetar dengan frekuensi yang lebih besar! Bila panjang tali bandulkedua adalah setengah panjang tali bandul pertama, apakah frekuensi bandul kedua adalah dua kali frekuensi bandul pertama?

2. Sebuah benda yang massanya 0,25 kg digantungkan pada sebuah pegas vertikal, sehingga pegas bertambah panjang dengan 5 cm.
Berapakah frekuensi dan perioda getaran yang terjadi bila beban yang digantungkan bermassa 0,75 kg?

3. Pilihlah jawaban yang benar! Pada benda yang bergetar harmonik, pada simpangan maksimum,
    a. kecepatan dan percepatannya maksimum
    b. kecepatan dan percepatannya minimum
    c. kecepatannya maksimum sedangkan percepatannya minimum
    d. kecepatannya nol, dan percepatannya maksimum
    e. energi totalnya maksimum

4. Sebuah bandul sederhana yang massa bebannya 25 gram dan panjang talinya 50 cm diberi simpangan Image:askotak.jpg= 10o. Bila percepatan gravitasi g = 10 m/s2, hitunglah:
    a. amplitudo simpangan getaran!
    b. gaya pada saat simpangan maksimum!
    c. perioda dan frekuensi getaran!

5. Sebuah benda bergetar harmonik dengan amplitudo 10 cm. Di manakah benda tersebut mempunyai kecepatan yang besarnya setengah kecepatan maksimum?

6. Sebuah bola bergetar harmonik dengan perioda 1,5 sekon dan amplitudo 4 cm. Pada saat awal bola itu melewati titik kesetimbangannya dengan arah vertikal ke atas. Carilah posisi bola tersebut 2 sekon sejak saat awal tadi!

7. Ketika pegas vertikal digantungi beban bermassa 1 kg, pegas menyimpang 1 cm dari posisi kesetimbangannya. Pegas-massa itu diganggu hingga bergetar. Berapakah simpangan pegas ketika energi potensial elastisnya 20 joule?

8. Benda bergetar menurut persamaan y=10 sin628 t cm, dengan t adalah waktu dalam sekon. Frekuensi getaran tersebut adalah:
    a. 10 Hz
    b. 50 Hz
    c. 100 Hz
    d. 200 Hz
    e. 400 Hz

9. Sebuah tempat tidur pegas ( springbed ) dirancang dengan pegas – pegas yang dipasang paralel. Konstanta pegas total tempat tidur itu adalah 2000 N/m. Hitunglah:
    a. Perioda bila tempat tidur dibebani dengan massa 200 kg!
    b. Gaya pada pegas ketika pegas tertekan sejauh 10 mm!

10. Gelombang yang merambat dalam sebuah tali mempunyai persamaan gelombang:
y = 0,2 sinImage:asrv.jpg (8 t 􀀐 2 x) meter , dengan x dinyatakan dalam meter dan t dalam sekon. Berapakah kecepatan rambat gelombang ini?

11. Kecepatan rambat gelombang transversal yang lewat tali nylon adalah 20 m/s, ketika tegangan tali itu 10 N. Jika tegangan tali dinaikkan menjadi 50 N, berapakah kecepatan rambat gelombang
dalam tali itu sekarang?

12. Bila tegangan suatu dawai gitar dinaikkan menjadi 4 kali lebih besar, maka nada yang dihasilkan
     a. menjadi 4 kali lebih tinggi
     b. menjadi 2 kali lebih tinggi
     c. menjadi 4 kali lebih rendah
     d. menjadi 2 kali lebih rendah
     e. tidak mengalami perubahan

13. Ujung sebuah tali digetarkan harmonik, sehingga dalam tali terbentuk gelombang transversal ke sumbu X positif. Bila kecepatan rambat gelombang adalah 50 m/s, sedangkan frekuensi gelombangnya 10 Hz, dengan amplitudo 10 cm, hitunglah
      a. fase dari sebuah titik di tali itu; 2,5 m dari ujung tadi pada t = 2 s
      b. simpangan dari titik pada (a)

14. Daya atau energi per satuan waktu yang dipancarkan sebuah sumber bunyi adalah 8 Image:asrv.jpg x 10-4 watt. Berapakah taraf intensitas bunyi tersebut di sebuah titik yang berada 1 m dari sumber bunyi  tadi?

15. Ketika Ali berdiri 5 meter dari sebuah speaker, ia mendapatkan taraf intensitas sebesar 80 dB. Berapakah taraf intensitas yang diterimanya bila ia berada 10 meter dari speaker tadi?

16. Sebuah sepedamotor menghasilkan TI = 70 dB. Bila terdapat 10 sepeda motor yang identik, berapakah TI yang dihasilkan bila kesepuluh sepedamotor itu dihidupkan pada saat yang sama?

17. Taraf intensitas yang diterima di sebuah jendela terbuka yang luasnya 1 m2 adalah 50 dB. Hitunglah daya akustik yang diterima jendela itu!

18. Dua buah mobil saling mendekat dengan kecepatan masing-masing 25 m/s dan 20 m/s. Pengemudi mobil pertama membunyikan klakson yang frekuensinya 3000 Hz. Tentukan frekuensi yang
ditangkap pengemudi di mobil kedua, bila kecepatan rambat bunyi di udara adalah 340 m/s!

19. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 100 m/s menuju ke pendengar yang diam. Frekuensi yang ditangkap pendengar adalah 50 Hz. Berapakah frekuensi yang ditangkap pendengar bila sumber bunyi diam, namun pendengar yang bergerak dengan kecepatan 100 m/s mendekati kereta api? Gunakan kecepatan rambat bunyi di udara sebesar 340 m/s.

20. Sebuah mobil pemadam kebakaran bergerak menuju ke arah lokasi kebakaran sambil membunyikan sirene dengan frekuensi 600 Hz. Seorang pendengar yang sedang makan di warung di tepi jalan ternyata menangkap sirene itu dengan frekuensi 500 Hz. Apakah mobil pemadam kebakaran itu sedang mendekati atau menjauhi pendengar? Berapakah kecepatan mobil pemadam kebakaran itu?



Beri Penilaian