Pages

DINAMIS BERBASIS JSP


Bagi kalian yang sering berselancar di internet gambar seperti di atas hampir pasti sering kalian jumpai. Gambar hasil pencarian dari Google di atas dapat digolongkan dalam halaman-halaman web dinamis. Hal ini karena apa yang akan ditampilkan berubah-ubah tergantung pada apa yang kita inputkan. Bab ini membahas tiga standar kompetensi yaitu membuat halaman web dinamis dasar, membuat halaman dinamis tingkat lanjut dan membuat program aplikasi web berbasis JSP. Penggabungan tiga kompetensi ini karena kedekatan isi kompetensi dasar. Penyusunan sub bab tidak mengacu langsung pada kompetensi dasar, namun lebih mengacu pada urutan dan kedekatan pokok bahasan. Rangkuman diletakkan pada akhir bab dilanjutkan dengan soal-soal latihan yang disusun dari soal-soal yang mudah hingga soal-soal yang sulit. Latihan soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan terhadap kompetensi dasar ini. Sebelum mempelajari kompetensi ini ingatlah kembali dasar sistem komputer, sistem operasi, algoritma pemrograman dasar, pemrogaman Java, web statis dan HTML.

14.1 DASAR WEB DINAMIS

Pengertian tentang web dinamis telah disinggung secara ringkas pada Bab 13. Pada bab ini kita akan lebih dalam mempelajari web dinamis.
Kebutuhan Lingkungan Teknis
Ada perbedaan yang penting dalam kebutuhan lingkungan pengembangan antara web statis dan web dinamis. Pada bab sebelumnya kalian telah mengetahui bahwa ada beberapa kebutuhan perangkat untuk membuat halaman web statis, antara lain perangkat komputer personal, sistem operasi, text editor atau perangkat lunak pembuat halaman web, dan web browser. Beberapa kebutuhan tersebut dapat digunakan untuk lingkungan web statis, namun beberapa perangkat tambahan juga diperlukan.
Perangkat keras
Pengembangan web dinamis membutuhkan perangkat keras yang lebih tinggi spesifikasinya dibanding web statis. Umumnya pengembang akan melakukan pembuatan web dinamis pada satu komputer yang berperan sekaligus sebagai server dan client. Tapi, seringkali juga dibutuhkan lebih dari satu komputer, dimana satu komputer berperan sebagai server dan yang lainnya sebagai client. Pada komputer yang berperan sebagai server maka spesifikasi teknisnya harus lebih tinggi dari komputer client. Kebutuhan prosesor yang lebih cepat dan
memori utama yang lebih besar merupakan kebutuhan mutlak.
Perangkat lunak
Sistem operasi yang digunakan pada pengembangan web dinamis lebih baik jika menggunakan versi yang mendukung. Biasanya pembuat sistem operasi akan menyediakan versi yang memang khusus diperuntukkan bagi server. Versi ini biasanya memiliki tingkat keamanan dan stabilitas yang lebih tinggi dari versi desktop-nya. Sebagai contoh, pada Linux ada distro Ubuntu versi server, SuSe menyediakan versi Enterprise Server, dan demikian juga distro-distro lainnya. Sedangkan pada Windows tersedia Windows NT, Windows Server 2000, Windows Server 2003 dan yang terbaru Windows Server 2008. Kebutuhan perangkat lunak yang sangat membedakan antara web statis dan web dinamis adalah bahasa pemrograman sisi server. Bahasa pemrograman ini diinstall untuk digunakan web server menerjemahkan perintah-perintah tertentu dalam bahasa tertentu. Sebagai contoh jika kita hanya menginstall web server Apache saja, maka kita tidak dapat menjalankan halaman web dinamis yang kita tulis dengan bahasa pemrograman PHP atau JSP. Agar dapat menjalankan halaman web dinamis tersebut kita perlu menginstall PHP atau Tomcat. Perangkat pengembang web dinamis saat ini sudah banyak tersedia, meskipun beberapa memiliki harga yang relative mahal. Beberapa diantaranya adalah Microsoft Visual Studio, Borland Delphi Studio, Adobe Dreamweaver, dan lainlain. Perangkat lunak ini selain dapat sebagai HTML Editor juga mendukung bahasa pemrograman server seperti ASP.Net, PHP, JSP, dan ColdFusion. Perangkat lunak pengembang yang gratis juga tersedia, antara lain NetBeans
yang mendukung penuh JSP, Eclipse yang mendukung banyak bahasa pemrograman, Komodo Editor, dan lain-lain. Meskipun gratis, tetapi fasilitas yang disediakan tidak kalah dengan yang tidak gratis.
Perangkat lunak lain yang dibutuhkan adalah DBMS. Hal ini karena biasanya web dinamis menggunakan basis data sebagai tempat penyimpanan data. DBMS personal seperti Microsoft Access bukan pilihan yang baik untuk web dinamis, karena factor keamanan dan kinerjanya yang tidak sesuai dengan sifat-sifat web dinamis. Basis data berbasis SQL yang bersifat server seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, dan lain-lain merupakan pilihan yang cocok untuk digunakan dalam web dinamis.
Pemrograman Web Dinamis
Pemrograman web merupakan usaha untuk membuat halaman web dengan menggunakan bahasa pemrograman web (script). Pemrograman web (web programming) dikenal juga dengan istilah pengembangan web (web development). Istilah lain yang mungkin juga cukup terkenal adalah web design. Web design lebih memfokuskan bagaimana merancang tampilan halamanhalaman web menjadi menarik bila dilihat. Atau boleh dikatakan web design lebih pada aspek visualnya sedangkan web programming lebih fokus pada aspek logika proses yang terjadi di dalam halaman-halaman web. Seorang web programmer mungkin juga seorang web designer, namun biasanya pekerjaan ini dipisahkan orangnya karena perbedaan fokus penekanannya.
Untuk membuat interaksi yang baik, dibutuhkan beberapa model pemrograman web. Model pemrograman yang umum digunakan adalah client-side dan serverside. Client dan server dalam kasus ini menunjukkan dua tempat yang berbeda. Server adalah komputer yang bertindak sebagai pihak yang melayani permintaan data atau informasi. Sedangkan Client adalah komputer pengguna yang hendak mengakses program ke server untuk meminta data atau informasi dengan menggunakan alamat yang unik. Secara umum interaksi dan pertukaran data antara client dan server dalam internet tampak pada gambar 14.2. Pada gambar tersebut, tampak bahwa segala proses dilakukan di web-server (serverside) sedangkan client hanya akan menerima hasil olahan dari webserver yaitu berupa halaman-halaman dalam format HTML.
Biasanya perangkat komputer yang bertindak sebagai server akan berjalan terusmenerus tanpa henti dan berperan sebagai tempat dimana file/program dari aplikasi web ditempatkan. Secara umum, untuk dapat mengakses layanan ke server dibutuhkan browser seperti Internet Explorer (IE), Opera, Mozilla dan Netscape.
Bahasa Skrip untuk Pemrograman Web
Seperti dijelaskan di atas ada dua model pemrograman web yaitu client-side dan server-side. Bahasa pemrograman untuk membuat web dinamis juga terbagi menjadi dua yaitu client-side script dan server-side script. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat aplikasi pada sisi client biasa disebut sebagai client-side script. Client-side script yang umum digunakan adalah JavaScript dan VBScript. Keuntungan utama dari client-side script adalah waktu prosesnya yang jauh lebih cepat dibanding server-side. Hal ini karena seluruh permintaan pengguna akan diproses pada komputer pengguna sendiri. Namun masalah terbesar dari aplikasi dengan client-side script adalah keamanan kode dan data. Hal karena pengguna dapat dengan mudah membuka dan melihat kode program.
Contoh penggunaan client-side script adalah :
aplikasi web untuk kalkulator, tanggal atau permainan.
pemeriksaan event pada browser, jika mouse diklik kanan maka akan muncul keterangan yang dibutuhkan.
validasi isi form yang diinputkan oleh pengguna, sebelum isi form tersebut dikirim ke server.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat aplikasi pada sisi server biasa disebut sebagai server-side script.
Ada beberapa keuntungan pada penggunaan server-side script, yaitu :
Keamanan kode
Script yang kita buat tidak akan dapat dibaca oleh user karena seluruhnya akan disimpan dan dijalankan di web server. Yang akan dikirim ke client (pengguna) adalah hasil pengolahan yang berupa dokumen dalam format HTML saja. Koneksi dengan basis data Kemampuan koneksi dengan basis data merupakan keuntungan terbesar dari server-side script. Dengan kemampuan ini informasi yang dihasilkan oleh web server menjadi sangat dinamis bukan lagi halaman-halaman statis. Informasi yang disampaikan ke user tergantung dari apa yang diinginkan oleh user tersebut.
Dapat melakukan tracking (pelacakan) pengguna
Dengan server-side script, dapat diketahui siapakah user yang sedang akses ke aplikasi web dengan menggunakan fasilitas session.
Saat ini ada tiga teknologi utama yang digunakan dalam server side script, yaitu ASP (termasuk ASP.Net), PHP, dan JSP. JSP akan kita bahas pada bagian lain dari bab ini.
ASP
ASP sebenarnya bukan bahasa pemrograman karena ASP adalah mesin (engine) untuk server side script yang ditanamkan pada IIS. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah VBScript. Namun orang lebih sering menyebut ASP saja. Secara default ini adalah server side script pada web server Microsoft Windows. Seperti halnya bahasa pemrograman web lainnya, untuk menandai bahwa suatu kode dalam halaman web merupakan VBScript maka digunakan tag sebagai penanda.
Berikut ini suatu contoh VBScript:
<html>
<body>
<% Response.Write("Hello World!") %>
</body>
</html>
Atau sebagai berikut:
<html>
<body>
<%= "Hello World!" %>
</body>
</html>
Pada kode di atas bagian yang ditandai dengan <% dan %> merupakan bagian yang memuat kode VBScript. VBScript merupakan bahasa yang sangat mirip dengan Visual Basic. Namun telah disesuaikan dengan lingkungan web. Dokumen berisi kode ini dapat disimpan dalam bentuk html atau dengan ekstensi .asp. Namun yang paling penting adalah dokumen tersebut harus diletakkan pada direktory yang dapat dibaca dan dieksekusi oleh web server IIS. ASP.Net merupakan versi lanjutan dari ASP, namun dengan teknologi yang sangat berbeda. ASP.Net dibangun berdasarkan pada teknologi .Net yang dikembangkan oleh Microsoft. Bahasa yang digunakan tidak lagi VBScript namun telah menggunakan kemampuan penuh dari salah satu dari bahasa-bahasa dalam kelompok .Net yaitu Visual Basic.NET, C#, Visual J. Dengan teknologi .Net memungkinkan tag-tag HTML digantikan secara penuh oleh script-script yang ditulis dengan bahasa-bahasa .Net.
PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang didesain khusus untuk membuat halaman web. PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor.
Singkatan yang agak aneh. Awalnya, PHP adalah singkatan dari Personal Home Page yang pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf. PHP diciptakan pertama kali untuk keperluan mencatat jumlah pengunjung homepagenya.
Perkembangan php saat ini dapat dilihat pada www.php.net.
PHP adalah salah satu bahasa server-side yang paling populer. Kepopulerannya disebabkan kelebihan-kelebihannya dibanding bahasa sejenis, seperti Perl dan CGI. PHP mampu menutupi kekurangan pada bahasa pemrograman web pada umumnya. PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda, seperti Apache, PWS, IIS dan sebagainya. PHP juga dapat berjalan dalam sistem operasi yang berbeda pula, seperti UNIX, Windows, Mac OS X dan Linux. PHP diterbitkan secara gratis. Source code PHP dapat didownload tanpa perlu megeluarkan uang. PHP juga termasuk bahasa yang embedded (bisa diletakkan di dalam tag HTML).
Persiapan Membuat Halaman Web Dinamis
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum membuat halaman web dinamis antara lain adalah:
Memeriksa apakah web server sudah terinstal dengan benar dan berjalan sebagaimana mestinya.
Pada system operasi windows, kita dapat memeriksa apakah web server berjalan atau tidak melalui jendela Service. Buka Control Panel, kemudian klik ganda pada ikon Administrative Tools. Pilih ikon Service dan klik ganda pada ikon tersebut sampai terbuka jendela seperti pada Gambar 14.3.
Pada jendela Services tersebut cari nama servis web server kalian. Jika kalian menggunakan IIS cari nama Internet Information Services pada kolom nama.
Jika kalian memakai Apache, cari juga nama Apache. Jika belum ada mungkin belum terinstal atau belum didaftarkan sebagai servis. Jika sudah ada maka periksalah apakah sudah dijalankan apa belum dengan cara memeriksa kolom status apakah sudah started atau belum. Jika belum, klik start untuk menjalankan servis tersebut. Setelah itu ujilah dengan menjalankan web browser kalian. Ketikkan pada bagian alamat :http://localhost/ kemudian tekan enter. Pada beberapa konfigurasi web server, pemanggilan alamat mungkin harus menyertakan nomor port seperti http://localhost:8080/. Jika kalian mendapati halaman muka web server kalian tampil (lihat Gambar 14.4) berarti web server telah dapat berjalan. Tetapi jika tidak muncul atau terjadi pesan kesalahan berarti web server belum dapat berjalan dengan baik.
Memeriksa apakah bahasa pemrograman server yang akan digunakan sudah terinstall dan dapat dipanggil oleh web server.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memeriksa daftar perangkat lunak yang sudah diinstal di dalam sistem. Pada Windows dapat dilakukan dengan cara membuka jendela Add and Remove Programs seperti pada Gambar 14.5.
Jika perangkat lunak bahasa pemrograman kalian sudah terinstal maka akan terdaftar pada jendela ini.
Mempersiapkan lokasi penyimpanan file-file kode program.
File-file yang berisi kode-kode server-side script harus diletakkan dalam direktori yang bisa dibaca oleh web server. Sebagai contoh pada beberapa distribusi Linux file-file PHP disimpan pada direktori /usr/var/www/ dibeberapa distribusi yang lain disimpan di direktori /svr/www/. Pada Microsoft Windows demikian juga. Lokasi ini dapat diubah dengan cara mengedit file konfigurasi Apache Web Server (httpd.conf). Contoh lokasi penyimpanan file-file PHP dapat dilihat pada Gambar 14.6.
Pembuatan dan Pengujian Halaman Web Dinamis
Pada bagian ini kita akan mencoba membuat halaman dinamis sederhana dengan bahasa PHP pada web server Apache. Buka teks editor kalian (bisa menggunakan Notepad) kemudian ketikkan kode berikut ini.
<?php
echo “Hallo, ini PHP. Salam kenal ya..!!!”;
?>
Simpan file dengan nama 21_1.php dan simpan di direktori yang bisa diakses web server Apache (pada kasus ini disimpan di direktori
c:\appserv\www\scripts\).
Bukalah web browser kalian kemudian ketikkan di halaman alamat:
http://localhost:8080/scripts/21_2.php. Localhost adalah nama server-nya dan 8080 adalah port dimana Apache dijalankan. Perhatikan bagaimana menuliskan alamat ini dan bandingkan dengan lokasi asli dari file tersebut. Jika semuanya lancar maka kalian akan mendapati tampilan seperti pada Gambar 14.7.
Halaman web dinamis harus dipanggil dengan cara tersebut. Karena memang hanya bisa dijalankan oleh web server. Kalau dengan file halaman web statis, kalian bisa langsung klik ganda pada file tersebut dan web browser akan menampilkan hasilnya. Tetapi dengan halaman web dinamis tidak bisa dengan cara tersebut. Cobalah klik ganda pada halama web dinamis yang telah kalian buat di atas. Bagaimanakah outputnya?
SEKILAS TENTANG JSP
Seperti telah dijelaskan di atas, Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP.
JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri.
JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di Platform Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition). Teknologi JSP menyediakan cara yang lebih mudah dan cepat untuk membuat halaman-halaman web yang menampilkan isi secara dinamik. Teknologi JSP didesain untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan aplikasi berbasis web yang bekerja dengan berbagai macam web server, application server, browser dan development tool.
Java dan JSP
Ada tiga cara untuk menggunakan teknologi Java dalam lingkungan web, yaitu applet, servlet dan JSP. Applet merupakan program Java yang disisipkan pada halaman HTML dengan menggunakan tag <APPLET>. Kita dapat membuat sebuah program yang kompleks dengan menggunakan bahasa Java kemudian jika ingin ditampilkan dalam halaman web, kita menyimpan program tersebut dalam bentuk applet dan menyisipkannya pada halaman-halaman HTML. Applet ini akan dieksekusi oleh Java Virtual Machine (JVM) pada browser. Sayangnya seringkali komputer client tidak didukung oleh JVM, sehingga applet tersebut tidak dapat dijalankan.
Servlet adalah program yang ditulis dengan bahasa Java yang dijalankan pada server yang terkoneksi web. Pada servlet, komputer client tidak membutuhkan JVM, karena semua kode program akan dieksekusi di sisi server. Output yang akan disampaikan kepada browser client adalah murni HTML. Servlet ini akan dikompilasi dalam bentuk class. Servlet secara umum mampu meningkatkan sisi interaktif dan dinamis halaman web. Kelemahan dari servlet adalah teks-teks HTML yang berisi tampilan halaman harus dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Hal ini menyulitkan jika kita ingin mengubah tampilan bagian HTML-nya, karena berarti kita harus membuka kembali kode program java di servlet.
JSP merupakan solusi dari servlet. Kita tidak perlu mengkodekan teks-teks HTML pada program, tapi cukup menyisipkan kode JSP pada teks HTML. Artinya bagian static yang berupa tag-tag HTML akan terpisah dari kode JSP. Kita dapat membuat halaman web static dengan HTML / Web editor, kemudian kita sisipi dengan kode JSP untuk membuat halaman menjadi web dinamis.
Mekanisme Kerja Aplikasi Web Berbasis JSP
Secara umum aplikasi web berbasis JSP akan mengikuti mekanisme seperti Gambar 14.8. Halaman-halaman web yang mengandung kode JSP akan dikirim ke web server. Kemudian web server akan memanggil perangkat lunak penerjemah JSP. Oleh penerjemah ini kode JSP akan dirubah menjadi file sumber berekstensi .Java. file ini akan dikompilasi untuk menghasilkan class. Hasil dari kompilasi ini akan dijalankan kemudian hasilnya akan disampaikan kepada web server untuk diteruskan pada browser client.
Sekilas proses di atas terlihat bertele-tele. Pada awalnya, memang untuk menampilkan halaman yang mengandung JSP terasa lambat karena proses kompilasi harus dilakukan. Tetapi ketika memanggil untuk yang kedua kali maka proses penampilan halaman akan sangat cepat. Hal ini karena proses kompilasi
tidak perlu dilakukan lagi.
Kebutuhan Perangkat Lunak dan Konfigurasi
Untuk membangun aplikasi web berbasis JSP, diperlukan perangkat lunak yang hampir sama dengan web dinamis lainnya. Namun ada kekhususan dibanding dengan ASP atau PHP. Hal ini karena perbedaan mekanisme proses antara JSP dengan ASP atau PHP. Selain perangkat lunak yang telah disebutkan di bagian awal berikut ini adalah kebutuhan perangkat lunak tambahan untuk JSP. Java Development Kit (JDK). Karena JSP berdasarkan bahasa Java, maka JDK harus terinstal di dalam komputer. JDK telah dibahas secara singkat pada bab 8. Tomcat. Tomcat adalah servlet container dan implementasi JSP. Dibutuhkan untuk mensimulasi komputer personal menjadi web server. Tomcat biasanya diinstalkan di atas web server Apache, sehingga orang sering menyebut sebagai Apache Tomcat. Perangkat lunak ini dapat didownload gratis di situs http://jakarta.apache.org.
Aplikasi pengembang terpadu (IDE) seperti NetBeans atau Eclipse. Meskipun membuat halaman JSP bisa dengan menggunakan teks editor biasa namun disarankan untuk menggunakan aplikasi seperti NetBeans untuk mempermudah pembuatan halaman web. Bahkan pada versi 6.1. (dapat didownload di http://www.netbeans.org) selain mendapatkan IDE kita juga mendapatkan web server dan servlet container (Apache Tomcat) terpadu (Gambar 14.9). Kita juga bisa menggunakan aplikasi server yang sangat kuat yaitu SUN Java Application Server (Gambar 14.10) yang juga terintegrasi pada paket penuh NetBeans. Pada buku ini kita akan banyak menggunakan fasilitas dari NetBeans baik untuk konfigurasi maupun untuk membuat halaman-halaman JSP.
Setelah semua terinstal dengan benar, maka langkah yang kedua adalah konfigurasi, terutama lokasi penyimpanan file. Buka NetBeans, kemudian setelah terbuka pilih menu Tools kemudian pilih Options. Pada jendela Options (Gambar 14.11), pilih tab Miscellaneous. Klik Add Directory untuk untuk membuka jendela Add Lo al Directory. Pilih lokasi kemudian tekan OK. Pada klik Ok pada jendela Options untuk keluar.
Untuk menguji apakah halaman JSP dapat dijalankan, pada halaman awal NetBeans, klik menu File dan pilih New Project. Jendela New Project seperti Gambar 14.12. akan terbuka. Pada bagian Choose Project pilih kategori Web dan pada Projects pilih Web Application. Klik Next untuk melanjutkan pada menentukan nama dan lokasi penyimpanan project (Gambar 14.13). klik Next untuk melanjutkan menentukan tipe dan setting server (Gambar 14.14). Pada bagian ini kita dapat memilih apakah menggunakan Apache Tomcat atau GlassFish (Java Application Server). Klik Finish untuk menyelesaikan konfigurasi aplikasi web.
Perhatikan pada jendela Project klik Files kemudian cermati struktur direktori pada direktori JSP-01 (Gambar 14.16). Struktur direktori aplikasi JSP harus mengikuti aturan yang ketat. Di bawah direktori JSP-01 terdapat direktori dengan penting yaitu web. direktori ini tempat kita menyimpan file dengan ekstensi .jsp. Di bawah direktori web terdapat direktori WEB-INF. Direktori ini harus ditulis namanya seperti ini, jika tidak maka aplikasi tidak akan jalan. Direktori ini berisi file-file konfigurasi yang penting bagi jalannya aplikasi web dengan JSP.
Coba kalian jalankan halaman JSP yang telah otomatis dibuatkan oleh NetBeans dengan cara pilih menu Run, kemudian pilih Run Main Project. Kode program yang dibuatkan otomatis oleh NetBeans ini seperti berikut:
Document : index
Created on : Jun 21, 2008, 9:42:26 AM
Author : Aunur R. Mulyarto
--%>
<%@page contentType="text/html" pageEncoding="UTF-8"%>
<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01
Transitional//EN"
<html>
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html;
charset=UTF-8">
<title>JSP Page</title>
</head>
<body>
<h2>Hello World!</h2>
</body>
</html>
Jika web browser kalian telah berhasil menampilkan halaman seperti pada Gambar 14.17, berarti kalian telah siap untuk membuat aplikasi dengan JSP. Perhatikan pada alamat URL-nya, halaman ini dipanggil dengan alamat http://localhost:8080/JSP-01/. Karena file yang kita panggil adalah file index.jsp, maka kita dibolehkan memanggil halaman tersebut tanpa menyebut nama file. Konfigurasi pada server telah membuat server mengenali bahwa halaman dengan nama index adalah halaman awal.
DASAR-DASAR JSP
JSP menyediakan empat kategori tag, yaitu directive, elemen scripting, komentar, dan action. Pada bagian ini kita tidak akan mempelajari tentang deklarasi variabel, struktur kontrol program, class dan method. Hal ini karena JSP didasarkan pada java, sehingga bagian-bagian tersebut sama dengan apa yang kalian pelajari pada bab tentang pemrograman Java (Bab 8).
Directive
Directive adalah sekumpulan tag yang menentukan bagaimana dokumen yang berisi direktif ini akan diproses. Directive digunakan JSP untuk mengirimkan “pesan” ke JSP container. Directive berguna untuk melakukan setting nilai global seperti deklarasi class atau method. Setting yang dilakukan oleh directive berlaku pada seluruh halaman (hanya halaman itu saja).
Secara umum sintaks directive adalah sebagai berikut :
<%@ nama_directive atribut1=”nilai1” atribut2=”nilai2” . .
%>
Directive pada JSP terdiri atas tiga jenis tentu saja dengan fungsi yang berbedabeda.
Page : digunakan untuk mendefinisikan atribut-atribut yang terdapat pada halaman JSP. Atribut-atribut ini misalnya atribut language, import, info, errorpage dan lain-lain. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata page dan atributnya.
Contoh : <%@ page language=”java” %>
Include : digunakan untuk menyisipkan suatu berkas atau mengimpor suatu kelas. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%)
diikuti kata include dan atributnya.
Contoh : <%@ include file="/header.html" %>
Taglib : digunakan untuk mendefinisikan tag-tag yang dibuat sendiri oleh pemrogram. Cara penulisannya dengan menggunakan tanda @ setelah tag JSP (<%) diikuti kata taglib dan atributnya.
Contoh: <%@ taglib uri = "http://jakarta.apache.org/taglibs/application-1.0" prefix="app" %>
Elemen Scripting
Elemen scripting digunakan untuk menggabungkan instruksi-instruksi pemrograman Java ke dalam halaman web. Instruksi tersebut akan dieksekusi setiap kali halaman diproses sebagai permintaan. Ada tiga jenis scripting yaitu deklarasi, scriplet dan ekspresi.
Deklarasi
JSP menyediakan tag yang secara khusus ditujukan untuk melakukan pendeklarasian variable yang berlevel halaman. Variabel seperti ini akan dikenali di sepanjang halaman. Tag yang dimaksud dinamakan tag deklarasi. Tag ini berbentuk sebagai berikut :
<%!.....%>
Contoh 14.1. Penggunaan tag deklarasi.
Ketikkan kode berikut dan simpan dengan nama contoh14-1.jsp.
<html>
<head>
<title>Tag Deklarasi</title>
</head>
<body>
<%!
String baju;
int harga = 60000;
%>
Setelah Deklarasi : <br>
<%
baju = "John Mc Roe";
out.println("Merek baju : " + baju + "<BR>");
out.println("Harga baju : " + harga + "<BR>");
%>
</body>
</html>
Jalankan program tersebut maka tampilan hasil akan tampak seperti pada Gambar 14.18. Pada contoh kode ini tag deklarasi digunakan untuk mendeklarasikan dua variabel yaitu baju dengan tipe data string dan harga dengan tipe data int. Perhatikan juga cara mengisi, memanggil dan menampilkan kembali isi dari variabel dengan pernyataan out.println.
Scriplet
Scriplet merupakan sekumpulan kode program Java uang dijalankan setiap kali halaman JSP dipanggil. Pada bagian ini kalian bisa memasukkan kode-kode program Java yang telah kalian pelajari pada Bab 8. Cara penulisannya adalah dengan memberikan tag <% kode %>.
Contoh 14.2. Penggunaan tag scriplet.
<html>
<head>
<title>Contoh Println</title>
</head>
<body>
<%
out.print("Ini keluar dari tag scriplet");
out.print("Coba saja kalau tidak percaya”);
%>
</body>
</html>
Simpan file dengan nama yang diakhiri .jsp. Jalankan kode progam tersebut dan periksalah hasilnya.
Ekspresi
Ekspresi adalah satu baris perintah yang digunakan untuk mengeksekusi perintah sekaligus menampilkan dalam halaman web. Eskpresi ini mirip seperti ketika kita memanggil fungsi/method pada Java. Cara penulisannya adalah dengan menggunakan tag <%= kode %>
Contoh 14.3. Penggunaan tag ekspresi.
Ketikkan kode di bawah ini kemudian simpan sebagai file jsp.
<%! //Deklarasi variabel
int jmlUser=3;
//Deklarasi method
public String Hello(String nama) {
return "Hallo " + nama;
}
%>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh tag ekspresi JSP</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<H3>
<% for (int i=1; i<=jmlUser; i++) {
//Contoh scriplets
%>
<i><%=Hello("User "+ i + "!")%> </i> <br>
<%}%>
</H3>
</BODY>
</HTML>
Jalankan kode program di atas. Tampilan output akan tampak seperti pada Gambar 14.19.
Komentar
Komentar digunakan untuk memberikan keterangan pada kode-kode JSP. Ada tiga jenis komentar yang dapat disisipkan dalam halaman JSP, yaitu komentar content, komentar JSP dan komentar bahasa script.
Komentar content ditulis dengan tag <!-- komentar -->. Komentar model ini tidak menampilkan output ke browser. Tapi tertulis pada source HTML. Komentar JSP merupakan tipe komentar yang hanya tampak pada kode program JSP. Ketika kode JSP dikompilasi, komentar tersebut akan dilewati dan tidak ikut dikompilasi. Komentar ini dituliskan dengan cara <%-- komentar -->. Komentar bahasa script sama dengan yang digunakan pada Java (lihat kembali bab 8). Komentar ini disisipkan pada scriplet. Pada contoh 14.3 kita telah menggunakan salah satu cara komentar bahasa script. Perhatikan pada baris yang diawali dengan tanda //. Cara yang lain adalah dengan tanda /* komentar */.
Action
Action mendukung beberapa aksi yang berbeda-beda. Hampir mirip dengan scripting, action akan dieksekusi setiap kali ada permintaan. Fungsi penting dari action adalah memungkinkan terjadinya transfer kontrol antar halaman, mendukung penggunaan applet Java dan memungkinkan JSP terintegrasi dengan komponen JavaBeans.
JSP mengenal tag action standar dan custom tag. Tag standar adalah tag yang didefinisikan dalam spesifikasi JSP, sedangkan custom tag adalah tag baru yang dapat didefinisikan sendiri. Pada bagian ini hanya dibahas mengenai tag action standar. Tag action standar JSP adalah sebagai berikut :
<jsp:useBean>
<jsp:setProperty>
<jsp:getProperty>
<jsp:param>
<jsp:include>
<jsp:forward>
<jsp:plugin>
Pada buku ini kita akan mempelajari penggunaan action standard forward dan param. Forward action ini digunakan untuk mentransfer kontrol dari sebuah halaman JSP ke halaman lain pada server lokal. Saat proses berlangsung, barisbaris kode sesudah forward action pada JSP asal tidak akan diproses lagi oleh JSP container. Proses berpindah pada halaman tujuan. Cara penulisannya adalah dengan menggunakan tag <jsp:forward page=”localURL” />.
Forward action biasanya digunakan bersama-saman dengan Param action.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 14.4. Penggunaan forward action untuk operasi login.
Buat tiga file masing-masing bernama login.html, testlogin.jsp, dan validlogin.jsp.
Isi dari masing-masing file adalah sebagai berikut.
File login.html
<html>
<head>
<title>Login </title>
</head>
<body>
<FORM ACTION="testlogin.jsp" METHOD="post">
Silakan masukkan nama dan password anda : <BR>
Nama :<INPUT TYPE="text" NAME="nama"> <BR>
Password :<INPUT TYPE="text" NAME="pass"> <BR>
<INPUT TYPE="SUBMIT" VALUE="Login">
</FORM>
</body>
</html>
File testlogin.jsp
<html>
<head>
<title>Test Login </title>
</head>
<body>
<%
String nama = request.getParameter("nama");
String pass = request.getParameter("pass");
if ((nama.equals("aunurrm")) &&
(pass.equals("arm"))) {
%>
<jsp:forward page='validlogin.jsp' >
<jsp:param name='id' value='<%= nama %>' />
</jsp:forward>
<% }
else {
%>
<jsp:forward page='login.html' />
<% }
%>
</body>
</html>
File validlogin.jsp
<html>
<head>
<title>Login OK</title>
</head>
<body>
<H3>
Selamat <%=request.getParameter(“id”) %> <BR>
Anda berhasil login<BR>
</H3>
</body>
</html>
Jalankan halaman login.html maka kalian akan mendapatkan tampilan seperti pada Gambar 14.20. Isikan sembarang nama dan password kemudian tekan tombol Login. Kalian tidak akan mendapatkan hasil apa-apa. Nama dan password anda akan hilang. Demikian berulang-ulang. Sekarang masukkan pada nama ‘aunurrm’ dan passwordnya ‘arm’ (tanpa tanda petik). Tekan tombol Login, maka kalian akan mendapatkan hasil seperti pada Gambar 14.21.
Pada contoh di atas file login.html merupakan file untuk menerima input nama dan password. Pada file ini kita menggunakan fitur form pada HTML. Formulir dibentuk dengan menggunakan pasangan tag <FORM> dan </FORM>. Dua atribut utama dari FORM yang sering digunakan adalah ACTION dan METHOD. ACTION menentukan alamat yang akan dijalankan dan menerima semua masukan pada FORM. Jika ACTION tidak disebutkan, informasi akan dikirim ke alamat yang sama dengan halaman FORM itu sendiri.
METHOD digunakan untuk menentukan bagaimana informasi dikirim ke alamat yang disebutkan dalam ACTION. Nilai yang umum digunakan adalah GET dan POST. POST membuat informasi akan dikirim secara terpisah dengan alamat, sedangkan GET akan membuat informasi dikirim menjadi satu dengan alamat yang dituju.
Contoh di atas menggunakan action=”testlogin.jsp” dan metode penyampaiannya adalah post. Artinya data pada form akan dikirim ke file dengan nama testlogin.jsp yang berada satu direktori dengan file login.html.
File kedua yang testlogin.jsp adalah file yang digunakan untuk menangkap input kemudian memeriksa apakah input tersebut valid atau tidak. Perintah request.getParameter digunakan untuk menerima input sesuai dengan variabel input yang ditetapkan. Sebagai contoh request.getParameter(‘nama’) berarti akan menangkap isi dari variabel nama dari file login.html. Isi dari nama dan pass ini kemudian di masukkan pada variabel string dengan nama yang sama. Kemudian dicocokkan apakah nama = ‘aunurrm’ dan pass=’arm’. Jika benar maka action forward dilakukan yaitu membawa isi yang didefinisikan di action param yaitu variabel ‘id’ ke file loginvalid.jsp. Jika tidak maka action forward juga dilakukan tetapi kembali ke file login.html.
File ketiga hanya dipanggil jika syarat nama dan pass dipenuhi. File ini juga menggunakan request.getParameter untuk menangkap variabel ‘id’. Keamanan dalam Web Dinamis Web termasuk layanan internet yang paling rentan terhadap ancaman dan pelanggaran. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap suatu situs, antara lain:
Pemanfaatan bug sistem. Para penyerang menggunakan bug (kesalahan) yang dikandung oleh sistem operasi, web server, bahasa pemrograman web, atau kode-kode lain yang terinstal di komputer server. Jika ini berhasil ditembus, maka penyerang dapat mengambil alih sistem secara keseluruhan. Pemanfaatan bug pada aplikasi client. Kadang-kadang kita tidak terlalu memperhatikan bug pada aplikasi client, misalnya adanya fitur berbahaya pada web browser yang dapat dijadikan batu loncatan oleh para penyerang.
Pengaksesan tidak sah. Cara ini dilakukan dengan mendapatkan hak akses (user name dan password) secara tidak sah. Dengan menggunakan perangkat lunak tertentu, seperti password cracker, penyerang berusaha mengintip apa yang dilakukan pengguna saat login pada aplikasi web. Setelah memperoleh hak akses tersebut, mereka menggunakan untuk mengakses dan mengganggu system secara tidak sah.
Penyadapan transmisi informasi (eavesdropping). Informasi di internet seperti mobil yang berlalu lalang di jalan-jalan. Teknik ini termasuk tingkat tinggi. Dilakukan dengan cara mencegat dan menyadap informasi yang ditransmisikan antara web server dan web browser. Biasanya yang dituju adalah data-data rahasia seperti password, nomor account, nomor kartu kredit, dan rekaman transaksi online.
Penyerangan dengan Denial of Service (DOS). Bentuk penyerangan ini lebih mengarah pada lingkungan jaringan bukan pada system. Serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan suatu system dengan cara membanjiri jaringan dengan trafik yang sangat tinggi dan terus menerus melebihi kapasitas yang didukung. Hal ini mengakibatkan system jaringan berhenti bekerja dan tidak dapat melayani permintaan pengguna.
Secara umum tidak ada perangkat lunak yang seratus persen menjamin bebas dari gangguan keamanan. Hal ini karena celah-celah keamanan selalu muncul di sana sini yang memungkinkan penyerangan. Namun ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko terserang gangguan, antara lain:
Menjalankan server secara aman, misalnya dengan tidak memberikan kesempatan pada pengguna untuk mengakses melalu shell, membuat fasilitas perekam kesalahan (log) dari web server. Menerapkan permissions atau hak akses pada direktori dan file secara ketat (buka Bab 4 untuk mempelajari lagi permissions). Permissions ini juga harus diterapkan pada file-file konfigurasi web server. Menuliskan program aplikasi web secara aman. Sering kali kesalahan yang tidak disengaja pada pembuatan aplikasi web menjadikan aplikasi menjadi tidak aman. Ada baiknya aplikasi diperiksa dan diuji berulangkali untuk memastikan celah keamanannya sangat minimal.
Mencegah dan memproteksi informasi dengan cara melakukan enkripsi (penyandian) agar tidak dapat dibaca oleh penyadap. Mengontrol akses ke web server. Cara ini dilakukan untuk melindungi data-data internal yang tidak bisa diakses dari luar. Beberapa cara dapat dilakukan seperti membatasi akses berdasarkan alamat IP atau domain, membatasi pengguna berdasarkan kategori tertentu, dan lain-lain.
Pemrograman web merupakan usaha untuk membuat halaman web dengan menggunakan bahasa pemrograman web (script). Ada dua model pemrograman web yaitu client-side dan server-side. Bahasa pemrograman untuk membuat web dinamis juga terbagi menjadi dua yaitu client-side script dan server-side script. Untuk membangun aplikasi web dinamis, diperlukan persiapan pada web server, bahasa pemrograman web, lokasi penyimpanan web dinamis, dan konfigurasi dari aplikasi. Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side dan berjalan di Platform Java. JSP menyediakan empat kategori tag, yaitu directive, elemen scripting, komentar, dan action.
Web termasuk layanan internet yang paling rentan terhadap ancaman dan pelanggaran oleh karena itu upaya pencegahan dan pengamanan web adalah sangat penting.



Beri Penilaian